Experiment

Rabu, 07 September 2011

Lilin di dalam Gelas

Eksperiment lilin di tutup Gelas

Bilqis NDM melakukan satu percobaan sebatang lilin yang ada apinya di tutup secangkir gelas. Dari tayangan video di bawah sebatang lilin yang ada apinya akan padam kira-kira dalam 4 detik dengan mengeluarkan asap -semakin lama semakin tebal- 

Apa sebenarnya yang terjadi?

Inilah penjelasan dari Bilqis NDM:
Fenomena lilin tetap dapat hidup diruang terbuka dapat dijelaskan bahwa diruang terbuka tersedia oksigen yang tetap menjamin proses pembakaran lilin dengan bahan bakar lilin itu sendiri. Bila ditutup dengan gelas, maka oksigen yang di dalam gelas akan dipakai untuk membakar dan diubah menjadi karbondioksida. Karena volume  gelas cukup kecil berarti mengandung oksigen dalam jumlah yang kecil juga maka lama kelamaan oksigen tsb akan habis dan gelas akan dipenuhi oleh karbondioksida. Bila oksigen di dalam gelas telah habis maka lilinpun tidak dapat melakukan proses pembakaran, proses pembakaranpun terhenti yang mengakibatkan api lilin padam.

Rabu, 17 Agustus 2011

Seminar Math


M Dafa QM yang bersekolah di SDS Tiara School Pondok Kelapa Duren Sawit, Jakarta Timur yang saat ini duduk dikelas 3 SD ikut pertandingan robot yang dirakit sendiri yang diselenggarakan oleh club robotic. selain itu juga foto bersama dengan Prof. Andy Liu dari Kanada dan juga dengan teman-temannya.

Senin, 25 Juli 2011

Telur Telanjang

Experiment Telur Telanjang

Dua Ilmuwan muda kita yaitu M Dafa QM dan Bilqis NDM sedang mencoba untuk melakukan experiment telur telanjang. Experiment ini menggunakan gelas sebagai wadah, telur, cuka, dan air. Adapun tujuannya adalah untuk mengamati bagaimana kulit luar sebutir telur dapat terkikis habis hingga yang tertinggal adalah kulit dalam yang membungkus isi telur dalam waktu 7 hari atau lebih.
Ini adalah catatan yang dibuat oleh para Ilmuwan cilik kita
1. Hari ke-1 tanggal 17-7-2011
Menaruh telur ke dalam gelas dan menuangkan air 1/2 gelas setelah itu menuangkan cuka 1/4 gelas. Telur Mengambang ditengah tengah gelas dan timbul gelembung udara diseluruh telur. setelah kira-kira 30 menit,telur naik kepermukaan air.

2. Hari ke-2 tanggal 18-7-2011
Telur masih mengambang dipermukaan air, air tampak agak keruh. Air dan cuka diganti dengan yang baru. Kulit telur terasa lembek dan sudah ada pengelupasan walaupun masih sedikit.

3. Hari ke-3 tanggal 19-7-2011
Telur mulai membesar, sudah terjadi pengelupasan lebih banyak dibanding hari pertama. telur terasa lebih lembek. Air dan cuka diganti dengan yang baru.

4. Hari ke-4 tanggal 20-7-2011
Telur sudah membesar dan kulit luar mulai terkelupas sedikit demi sedikit. Air dan cuka diganti
















5. Hari ke-5 tanggal 21-7-2011
Kulit luar sudah mengelupas 90%, sudah terlihat warna perak. Telur sudah tidak muat lagi digelas karena pembesaran yang terjadi. AIr, cuka, dan gelas diganti.















6. Hari ke-11 tanggal 27-07-2011
Telur sudah terkelupas 96% terlihat kulit dalam yang berwarna putih.












Kesimpulan:
Kulit luar telur yang terbuat dari zat kapur terkikis sedikit demi sedikit oleh cuka sehingga dalam waktu 7 hari ke atas sebagian besar kulit luar telah terkelupas. Cuka merupakan keluarga Asam detailnya adalah Asam Asetat yang bila dicampur bersama air menjadi asam lemah hal ini dibuktikan dengan experiment di atas dimana diperlukan waktu yang cukup lama agar kulit terluar telur dapat dikikis.